Senin, 24 April 2017

BUMI DATAR ATAU BULAT, BUMI BULAT ATAU DATAR?

Waduh, zaman segini masih debat bumi datar atau bulat?, bukankah sejak kecil kan kita diajarakan bahwa bumi itu berbentuk globe, bulat seperti bola, dan sekarang ini kita banyak melihat foto-foto atau gambar bumi itu bulat, dan yang paling mutakhir, Google Earth yang dapat diakses pengguna internet dengan menampilkan citra gambar landscape bumi secara presisi juga bisa ditelusuri. Kok masih ada yang ragu ya???. ditambah lagi GPS yang bisa menentukan keberadaan di muka bumi ini secara akurat. Bagaimana ada orang percaya kalau bumi datar kalau faktanya sudah seperti itu?.
Iya, mulanya saya juga berpikir begitu tetapi setelah menonton video Flat Earth 101 (tonton disini)., akhirnya timbul juga keraguan kalau bumi itu bulat, tetapi juga masih banyak pertanyaan yang belum terjawab kalau bumi itu datar.
Bumi bulat dan alam semesta (Universe) sudah banyak yang kita pelajari. jadi tidak perlu kita bahas panjang lebar bagaimana bumi itu berbentuk bulat.
Penjelasan Flat Erath-pun sudah diterangkan panjang lebar melalui video tersebut di atas dan video lainya yang tersebar di internet.
Sampai detik ini saya lebih condong ke Flat Eatth (bumi datar) karena penjelasan penjelasan yang lebih logis ditunjang fakta yang sepertinya lebih meyakinkan walaupun masih ada keraguan karena ada beberapa pertanyaan dalam diri saya yang belum terjawab.
Secara teori sebetulnya mudah untuk mematahkan teori bumi datar, yaitu apabila bintang Polaris (bintang kutub utara yang kelihatan tidak bergerak) tidak bisa dilihat dibelahan bumi selatan berarti bumi itu bulat, karena penglihatan tidak akan dapat menembus gembung bumi untuk melihat obyek di sisi lain yang terhalang gembung bumi. Setelah mencari informasi melalui internet diadapt bahwa bintang polaris  "tidak dapat dilihat dengan jelas" di belahan bumi Selatan. Maaf "tidak dapat dilhat dengan jelas" atau memang tidak akan dapat terlihat itu beda.
Kalangan Teori Flat Earth-pun punya alasan lain bahwa kenapa bintang utara tidak bisa terlihat jelas dibelahan bumi selatan?.

seperti halnya kalangan Globe Earth akan membantah bahwa jika bumi datar dengan permukaan bebentunk piringan dengan kubah langitnya dan semua benda langit (bintang) berada disitu, Matahari dan Bulan ada di dalamnya tentulah semua orang dipermukaan bumi bisa melihat semua yang ada di langit, tidak peduli siang atau malam, bahkan bisa jadi tidak akan terjadi siang atau malam karena semua benda langit akan tampak tanpa mengenal waktu.
 
ilustrasi, manusia akan bisa melihat benda langit dimanapun, tidak peduli siang atau malam jika bumi datar


kalangan Flat Earth-pun punya argument sendiri bahwa tehnologi manusia tidak seperti apa yang digembar-gemborkan, dengan teropong atau teleskop bisa melihat obyek yang jauhnya tak terhingga hingga jauhnya jutaan kali  cahaya, sehingga wajar bintang polaris tidak terlihat di area bumi selatan karena jaraknya sudah tidak ter-observasi, seperti halnya matahari di atas benua Amerika tidak akan terlihat dari Indonesia karena Jarak dan di atas permukaan bumi banyak partikel yang menghalangi pandangan seperti polusi udara, embun air debu dll, pada sudut pandang tertentu serta kemampuan pandang manusia dan tehnologi yang diciptakan belum bisa mencapainya.
 
Ilustrasi terjadinya siang dan malam, sumber  :  https://en.wikipedia.org/wiki/Modern_flat_Earth_societies

Iya, argument Flat Earth lebih logis, tetapi masih banyak yang harus dilakukan untuk menguatkan argumen-argument tersebut, baik lewat observasi, perhitungan data dan informasi. 
Kadang juga banyak pertanyaan pertanyaan konyol ke kalangan flat earth, "kalau bumi datar, lantas tepinya dimana, ada kolongnya gak dll?."  ya mereka tidak bisa menjawab, dengan alasan belum tahu karena sampai sekarang belum ada orang yang berhasil melintasi kutub selatan (no observation area) daerah yang belum terjangkau observasi.
Benarkah demikian?
Jika anda ragu karena yang bikin video tersebut tadi anak bangsa yang sebagian menganggap mempunyai pengetahuan saintis yang lebih rendah maka sebagai alternatif coba lihat vedeo berikut ini bikinan orang bule lihat disini

Iya, dari kedua versi bumi bulat dan bumi datar ada lebih dan kurangnya. Saya coba mengukur arah kiblat Jakarta berdasarkan Google Map (bumi bola dengan AutoCad, dengan memasukkan koordinatnya hasilnya lebih kurang 291 derajat berpatokaan arah Utara Google Map, sedangkan pada peta bumi datar dengan menarik garis titik Sumbu Artic ke Jakarta, terus ke Mekah kurang lebih 313 derajat, atau hampir persis Barat Laut). Catatan  : Utara=0 derajat, Timur=90 derajat, Selatan =180 derajat, Barat=270 derajat, Barat laut=315 derajat
Iya, sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, memang peta bumi bulat yang valid/benar, atau benarnya karena di pas-paskan sesuai teorinya?, atau teori bumi datar salah sehingga tidak bisa diterapkan ke dalam perhitungan peta yang ada, atau petanya yang tidak akurat sehingga jika dipakai tidak bisa menghasilkan ukuran yang riil dilapangan?.
Lihat di sini sampai sekarang-pun masih banyak perdebatan peta mana yang sebetulnya paling akurat, mencerminkan bentuk permukaan landscape bumi sesungguhnya, karena walaupun ada peta menurut Google Earth dengan kooardinat yang kelihatan akurat, bisa jadi gambar hasil photo udara yang dipas-paskan dengan kooardinat sesuai teori atau memang betul adanya.
Coba nanti sekitar tanggal 28 Mei 2017 kita lakukan observasi melihat bayangan matahari, karena saat itu matahari ada di atas Makah (bayangan matahari di Makah ada di titik nol obyeknya), sehingga daerah lain yang terkena sinar matahari saat itu bayangannya akan menjauhi benda, dan itulah arah Makah yang sebenarnya, ujung bayangan menuju arah benda.
Kalau Mengacu Mecator Map Projection atau yang sesuai dipakai Google Earth memang jauh perbedaannya, tapi kalau berpatokan pada peta baru Peter Projection Map arah kiblat bumi datar lebih mendekati yaitu di Barat Laut lihat perbandingan kedua peta di sini
Jadi sebetulnya peta yang digunakan sampai saat ini-pun masih banyak perdebatan, dari peta Globe diproyeksikan ke peta datar atau dari peta datar diolah dan diproyeksikan ke Globe, baca di sini ibarat perdebatan ayam sama telur duluan yang mana.
Sekian untuk menambah wawasan, jika terjadi kesalahan semoga bukan karena kebohongan, tetapi hanya karena ketidaktahuan karena kebohongan tanggung jawabnya besar dihadapan Sang Pencipta.
Terimakasih, berpikir-dan berpikir semoga kita tidak sesat.

emoga Bermanfaat
Achamad Budiono
 @achdesign 123







2 komentar: